Ada beberapa hal yang menarik saat kita membaca 1000 tahun lalu tentang peradaban umat Islam. Meski ada Baghdad dan Cordova yang menggelegar tapi umat bisa jatuh pada kesengsaraan dan bahkan al-Quds diambil alih oleh kaum Salibis. Penelusuran sejarah dan sosiologi bagaimana umat bisa bangkit melawan Salibis dan kembali memimpin dunia adalah hal yang selalu menarik. Berbagai riset di galakan ternyata mendapat satu nama yang dikerucut oleh para ulama yaitu kehadiran Imam al-Ghazali yang mendidik umat sampai punya semangat dan moto yang sama tentang izah Islam.
Al-Ghazali selalu menjadi sosok yang menarik dibahas karena ia bisa di potret dari berbagai sisi. Ia bisa di potret sebagai, ahli Ushul Fiqh, Mantiq, Bahasa, Ahli Filsafat, Ahli Tasawuf, dan bidang ilmu yang lain. Luar biasanya lagi banyak yang menisbatkan gerakan sufinya mengambil pendapat al-Ghazali yang sebenarnya gerakan sufi itu ternyata mendapat keritikan pedas dari al-Ghazali itu sendiri.
Golongan sufi menjadi bahasan komentar paling keras di kitab magnum opusnya “Ihya ‘ulum ad-Din.” Penyimpangan yang terjadi dalam golongan ini sangat luas dan lebih banyak dari golongan manapun. Al-Ghazali membagi golongan ini dalam beberapa kelompok :
Al-Ghazali memandang aktivitas para sufi hanya formalitas dan merupakan fenomena yang negatif yang menghancurkan kehidupan masyarakat. Al-Ghazali juga memberikan pernyataan, ketika sisi batin kebanyakan kaum sufi pada masa kini (pada era sebelum perang salib) tidak memiliki pemikiran yang jernih dan perbuatan yang mendalam dan mereka juga tidak mencapai kedekatan dengan Allah ﷻ dengan cara mengingat-Nya dalam keadaan sepi, sementara dalam kehidupan nyata mereka adalah pengangguran, malas bekerja, merasa sulit mencari penghasilan, dan lebih suka mengemis.
Referensi :
– Majid ‘Irsan al-Kilani, Model Kebangkitan Umat Islam, (Depok, Indonesia: Mahdara Publishing 2019)
– Abdul Hamid al-Ghazali, Ihya ‘Ulumuddin, (Bandung: Penerbit Marja 2005)
By : Rulian Haryadi
By : Rulian Haryadi
By : Rulian Haryadi
By : Rulian Haryadi
By : Rulian Haryadi
By : Rulian Haryadi